Karateselalu hadir dalam berbagai ajang misalnya olimpiade, pertandingan tingkat dunia, asia dan lain-lain. Untuk lebih mengetahui jenis pertandingan dan peraturan dalam karate yuk.. Simak penjelasan di bawah ini. Pertandingan karate Pertandingan karate dibagi atas 3 (tiga) jenis yaitu: 1. Kata (Jurus) 2. Kumite (Perkelahian) 3. Kihon
Illustrasi Karate. Foto FreepikKarate adalah seni bela diri yang berasal dari Jepang. Secara bahasa, karate terdiri atas dua kanji, yaitu kara kosong dan te tangan. Dua kanji itu kemudian disatukan sehingga karate memiliki arti tangan Tabloid Reformata Edisi 144 Oktober 2011 terbitan Yayasan Pelayanan Media Antiokhia YAPAMA, ada banyak gerakan dalam seni bela diri karate, salah satunya adalah Kihon. Ini adalah latihan teknik dasar karate, seperti memukul, menendang, dan apa saja gerakan karate lain yang perlu dipelajari oleh para karateka pemula? Macam-Macam Gerakan KarateIllustrasi Karate. Foto FreepikMerujuk buku Karate oleh Muhammad Rhadian, berikut adalah beberapa gerakan karate yang perlu dipelajari oleh para Kihon Gerakan Dasar KarateSecara harfiah, Kihon diartikan sebagai dasar atau pondasi. Kihon atau teknik dasar ini sangat penting dalam karate, terutama bagi pemula. Teknik-teknik gerakan tersebut berupa memukul, menendang, dan dari teknik dasar ini, maka latihan bentuk-bentuk karate dapat disusun langkah demi langkah. Teknik Kihon ini terdiri dari teknik berdiri dachi, teknik pukulan tsuki, teknik tangkisan uke, teknik tendangan geri, dan teknik sentakan uchi.Selanjutnya, gerakan dasar dalam karate adalah Kata. Ini merupakan latihan jurus atau bunga karate. Kata juga dapat diartikan sebagai jurus atau bentuk dari perpaduan berbagai rangkaian gerak dasar disertai pukulan, tangkisan, dan gerakan tersebut menjadi kesatuan bentuk yang pasti. Agar dapat melakukannya, gerak dasar Kihon harus dikuasai dengan baik karena sangat menunjang ketika melakukan Kata juga dikenal istilah Kata Taikyoku. Ini merupakan dasar dari semua gerakan Kata. Gerakan ini juga harus dikuasai oleh para pemula sebelum mempraktikkan gerakan dapat diartikan sebagai pertemuan tangan. Kumite ini diajarkan pada murid atau karateka tingkat lanjutan yang telah memiliki sabuk biru atau lebih. Namun sekarang, ada juga dojo perguruan yang mengajarkan Kumite pada murid atau karateka tingkat pemula, yaitu karateka yang memiliki sabuk merupakan latihan tanding sparring. Pada saat melakukan, gerakan yang dilakukan adalah saling menyerang antara karateka satu dengan yang lainnya. Selain itu, bisa juga dengan melakukan pertahanan menggunakan teknik-teknik yang dilakukan dengan baik dan teratur dapat meningkatkan kepekaan karateka, misalnya pada saat serangan datang. Selain itu, latihan juga dapat meningkatkan kecepatan pandangan mata serta teknik gerakan kaki dan Kumite terbagi menjadi dua tahap, yaitu gerakan serangan dan tangkisan serta perkelahian bebas Jiyu Kumite. Gerakan-gerakan tersebut telah diatur sebelum melakukan garis besar, bentuk latihan Kumite perkelahian, yaitu perkelahian dengan menggunakan tiga macam gerakan Sanbon Kumite dan perkelahian dengan menggunakan satu gerakan Ippon kumite.
MacamMacam Kata Dalam Karate ~ Azhar's sports ~. Di dalam Karate terdapat berbagai aliran yang menunjukan kata yang berbeda. Karena saya aliran Shotokan,kali saya hanya akan membahas kata aliran Shotokan saja. So,Check this out Karateka. : Pada mulanya Kata yang paling pertama Oleh Master Karate kitu guru dari Gichin Funakoshi yaitu Sensei
Jakarta - Kata-kata mutiara karate akan membuatmu lebih bersemangat dalam menjalani latihan. Seni bela diri karate berasal dari Jepang, yang telah tersebar luas ke berbagai belahan dunia. Seni bela diri ini cukup diminati oleh masyarakat. Karate juga termasuk cabang olahraga yang dipertandingkan di Olimpiade. 36 Kata-Kata Sad Singkat Aesthetic 32 Kata-Kata Nasihat untuk Diri Sendiri agar Lebih Percaya Proses 22 Ucapan Terima Kasih untuk Guru saat Perpisahan Kata-kata mutiara karate akan membuatmu mendapat pesan mendalam mengenai cara menghadapi lawan, terus bangkit, dan pengendalian diri. Selain itu, memahami kata-kata mutiara tentang karate akan membuatmu mengenal olahraga ini makin dalam. Kamu juga bisa memahami kata-kata ini untuk dijadikan semangat saat bertanding. Tak hanya soal permainan di gelanggang, kata-kata mutiara karate juga memmberikan makna bagi kehidupan. Berikut merangkum 35 kata-kata mutiara karate penyemangat, disadur dari Liputan6, Selasa 7/7/2020.ilustrasi karate sumber Pixabay1. "Sejauh apa pun kita terjatuh, tetap kita harus bangkit kembali." 2. "Seorang pemberani, petarung sejati tidak diukur dari berapa kali dia jatuh, tapi berapa kali dia berdiri." - Rickson Gracie 3. "Juara sejati tidak selalu yang menang, tetapi yang paling berani." 4. "Seorang juara adalah seseorang yang bangkit, bahkan ketika dia tidak bisa." 5. "Pemenang adalah orang-orang biasa dengan hati yang luar biasa." 6. "Saya tidak takut kepada orang yang telah berlatih macam tendangan, tapi saya takut orang yang telah berlatih satu tendangan selama kali." - Bruce Lee 7. "Karate seperti merebus air, jika kamu tidak memanaskannya terus-menerus, itu akan dingin." - Gichin FunakoshiKata-Kata Mutiara KarateIlustrasi karate. sumber Pixabay8. "Karate adalah teknik yang memungkinkan seseorang untuk membela diri dengan tangan kosong dan tinju tanpa senjata." - Gichin Funakoshi 9. "Untuk menjadi juara dibutuhkan lebih dari sekadar menjadi pemain yang kuat; kita harus menjadi manusia yang kuat juga." 10. "Pemenang bersedia untuk bekerja lebih lama, bekerja lebih keras, dan memberi lebih banyak daripada orang lain." Vince Lombardi 11. "Melakukan karate jelas merupakan cara bela diri dan identitasnya terletak pada prinsip atau melakukannya. Setiap seni bela diri tanpa latihan pikiran yang tepat, berubah menjadi perilaku yang keji." - Shoshin Nagamine 12. "Seni bela diri sejati adalah universal, sederhana, dan praktis. Hal lain terlalu rumit untuk digunakan dalam pertempuran." - Soke Behzad Ahmadi, Advanced Ryukyu Karate 13. "Tujuan karate adalah untuk membimbingmu keluar dari masalah dengan cara apa pun yang diperlukan, baik dalam pertempuran yang sebenarnya maupun dalam kehidupan." - Soke Behzad Ahmadi 14. "Karate bukan tentang menang atas orang lain. Ini tentang menang atas diri sendiri. Pada akhirnya, lawan yang paling menantang yang kita hadapi berada dari dalam genggaman kita, rasa tidak aman kita, prasangka kita. Atasi ini dan Anda akan benar-benar menang." - David WalkerKata-Kata Mutiara KarateIlustrasi karate. sumber Pixabay15. "Salah satu hadiah terbesar dari seni bela diri adalah bahwa mereka pada akhirnya membimbing kita ke tingkat spiritual baru." - Joseph Cardillo 16. "Hidup bukalnlah tentang bagaimana menemukan diri kita tetapi bagaimana menciptakan diri kita yang sebenarnya." 17. "Senjata paling kuat di bumi adalah jiwa manusia yang terbakar." 18. "Tujuan utama karate bukan terletak pada kemenangan atau kekalahan, tetapi pada kesempurnaan karakter para pesertanya." - Gichin Funakoshi 19. "Ini bukan tentang menjadi lebih baik dari yang lain. Ini tentang menjadi lebih baik dari kamu yang kemarin." 20. "Pemenang membuat kebiasaan untuk membuat harapan positif mereka sendiri sebelum beraksi". 21. "Sebelum kamu dapat mengendalikan tubuh lawan, kamu harus terlebih dahulu mengendalikan pikirannya." - Sadami Mutiara KarateIlustrasi disiplin. Sumber Unsplash22. "Karate dimulai dan diakhiri dengan hormat. Ini berarti menghormati orang lain, menahan diri dari perilaku kekerasan, mempraktikkan keadilan dalam semangat sportivitas yang baik." - Takahashi Miyagi 23. "Para pemenang adalah mereka yang belajar untuk bertanggung jawab penuh atas tindakan mereka. Yang kalah adalah mereka yang menyalahkan orang lain atas kegagalan mereka." 24. "Para pemenang berlatih, para pecundang mengeluh." 25. "Strategi tanpa taktik adalah jalan paling lambat menuju kemenangan. Taktik tanpa strategi adalah kebisingan sebelum kekalahan." - Sun Tzu 26. "Keberanian bukanlah ketiadaan rasa takut, tetapi kemenangan atas itu." - Nelson Mandela 27. "Kamu lebih kuat dari yang kamu tahu. Lebih cakap dari yang pernah kamu impikan. Dan kamu dicintai lebih dari yang bisa kamu bayangkan." 28. "Menjadi berani berarti mengetahui bahwa ketika kamu gagal, kamu tidak gagal selamanya."Kata-Kata Mutiara KarateIlustrasi disiplin. Sumber Unsplash29. "Keberanian adalah kemampuan untuk tampil dengan baik bahkan ketika takut setengah mati." 30. "Jangan takut dengan ketakutanmu. Mereka tidak ada di sana untuk membuatmu takut. Mereka ada di sana untuk memberi tahumu bahwa ada sesuatu yang berharga untukmu." 31. "Pemenang tidak menunggu peluang, mereka menjemputnya." 32. "Hambatan adalah tantangan bagi pemenang dan alasan bagi yang kalah." - M. E. Kerr 33. "Pemenang adalah mereka yang mengubah masalah menjadi peluang." 34. "Pemenang fokus pada kemenangan. Pecundang fokus pada pemenang." 35. "Keunggulan tertinggi terdiri dari menghancurkan perlawanan musuh tanpa pertempuran." - Sun Tzu Disadur dari Reporter Anugerah Ayu Sendari, Editor Rizky Mandasari. Published 16/1/2020Vlog 3 Pemain Manchester United yang Paling ditunggu Aksinya di Premier League, Termasuk Bruno Fernandes
Dalamteknik kata juga memuat falsafah hidup dalam setiap gerakannya. 3. Kumite. Teknik kumite berarti pertemuan tangan. Biasanya dipakai secara khusus oleh karatedo yang sudah sampai di tingkat lanjut, misalnya sabuk biru atau lebih tinggi. Di bawah ini adalah beberapa istilah penting dalam karate yang berbahasa Jepang dan penjelasannya
Wado Ryu karate style has only 9 official katas according to its founder, Hironori Otsuka sensei, in his book Wado Ryu Karate Hironori Otsuka. The 9 official katas are Pinan Nidan, Pinan Shodan, Pinan Sandan, Pinan Yodan, Pinan Godan, Kūshankū, Naihanchi, Seishan and Chintō. However, Hironori Otsuka sensei did teach other katas and most Wado Ryu schools today teach a total of 15 katas or 16 katas if Suparinpei is still retained. In addition, some dojos teach their beginner students Ten no kata and Taikyoku kata series which were created by Gichin Funakoshi sensei to introduce new students to basic techniques and kata embusen. Below is a list of the basic katas plus 16 Wado Ryu karate katas and video demonstrations by karate masters, senseis, world champions, and senior students. As Hironori Otsuka sensei studied under Gichin Funakoshi, the founder of the Shotokan style, Wado Ryu katas are mostly taken from Shotokan katas with minor variations. Content Beginner katas Ten no kataTaikyoku ShodanTaikyoku NidanTaikyoku Sandan Pinan series Pinan NidanPinan ShodanPinan SandanPinan YondanPinan Godan Up to black belt katas KushankuNaihanchiSeishanChinto Advanced katas PassaiWanshuRohaiNiseishiJitteJionSuparinpei 1. Beginner katas taught at some Wado Ryu dojos Ten no kata Ten no kata was created by Gichin Funakoshi sensei to teach new students basic techniques with limited foot movements and hence giving stability. Ten no kata is not a kata in its traditional sense, it is just a series of punching and blocking techniques in the most commonly used stances. Ten means “sky,” “heaven,” or “universe. Thus, Ten no kata means “Kata of the Universe” or “Kata of the Heaven”. Below are two beautiful demonstrations of Ten no kata by Yvonne Doyle sensei from Rainhill Kase Ha Shotokan Karate Academy and another unknown instructor from English Shotokan Academy. Taikyoku Shodan This is the first basic kata which includes only three recurring techniques gedan barai downward block, chudan oi-tzuki middle lunge punch, and zenkutsu dachi forward stance. Taikyoku Shodan means “First Cause”. Below is a demonstration of Taikyoku Shodan by Masao Kawasoe sensei with multiple versions slow, speed and power, and side view. Taikyoku Nidan This is the second basic kata which is almost the same as Taikyoku Shodan except the lunge punch is jodan punch instead of chudan punch. Taikyoku Nidan means “Second Cause”. Below is a demonstration of Taikyoku Nidan by Cyril Guénet sensei. Taikyoku Sandan This is the third basic kata which comprises the following recurring techniques uchi uke inside block, chudan and jodan oi-tzuki middle and head punch, gedan barai downward block, zenkutsu dachi front stance, and kokutsu dachi back stance. Taikyoku Sandan means “Third Cause”. Below is a demonstration of Taikyoku Sandan by Cyril Guénet sensei. 2. Pinan Series Pinan series consists of five katas and is a foundation for many other katas. Its mastery helps karate students to defend themselves effectively in many situations. Pinan katas were created by Master Ankō Itosu and are believed to have originated from Okinawa. While Gichin Funakoshi sensei renamed the series Heian katas, Hironori Otsuka sensei changed the name back to Pinan when he created the Wado Ryu style. Pinan means “peaceful mind”. Pinan Nidan 平安二段 This is the first official kata in Wado Ryu. It introduces the hammer fist and knife hand strike techniques. Below are demonstrations of Pinan Nidan by Hironori Otsuka Sensei, the founder of the Wado Ryu style and Neil Pottinger sensei slow and speedy versions. Pinan Shodan 平安初段 This is the second kata in the Wado Ryu curriculum. Below are demonstrations of Pinan Shodan by Hironori Otsuka sensei and Neil Pottinger Sensei both slow and fast versions. Pinan Sandan 平安三段 The third kata of the series introduces empi elbow, tai sabaki body shifting, morote uke double hand block techniques. Below is a demonstration of Pinan Sandan by Hironori Otsuka sensei and Neil Pottinger Sensei slow and fast versions. Pinan Yondan 平安四段 The fourth kata in the series introduces students to new techniques such as kosa-uke cross block, shuto-uchi knife hand block, kakiwake-uke both fists wedge block, mae-empi front elbow strike, and hiza-tsuchi knee strike. It also includes double hand block and many kicking techniques. Below are demonstrations of Pinan Yondan by Hironori Otsuka sensei with a part missing and Neil Pottinger sensei. Pinan Godan 平安五段 The last kata in the Pinan series incorporates slow and fast movements, jumps, and many double-handed techniques. Below are demonstrations of Pinan Godan by Jiro Otsuka sensei and Neil Pottinger sensei. Kushanku 公相君 Kushanku means “looking at the sky”. Kushanku is amongst the longest katas practiced in the Wado Ryu style. It consists of a wide variety of techniques from the Pinan kata series and no new techniques are introduced. Its mastery is a requirement for rankings from the brown belt and above. This kata is known as Kankudai in the Shotokan style. Below are demonstrations of Kushanku kata by Hironori Otsuka sensei and Neil Pottinger Sensei slow and fast versions. Naihanchi 内畔戦 Naihanchi or Naifanchi means “sideways fighting”. This kata’s embusen is a straight line. It is performed entirely in kiba dachi horse stance. A special technique of this kata is the combination of haiwan-nagashi-uke back-arm inside flowing block and tate-uraken vertical back fist strike. The kata introduces grappling, throwing, and striking techniques aimed at vulnerable body parts. This kata is the equivalent of Tekki Shodan kata in Shotokan style. Although there are three Tekki katas, the Wado Ryu style only includes the first Tekki kata. Below are demonstrations of Naihanchi kata by Hironori Otsuka sensei and another unknown sensei. Seishan 征射雲 Seishan means “13 hands”. It is believed to be the oldest of all katas in the Wado Ryu style. This kata includes a variety of close-range self-defense moves coupled with unique foot movements to destabilize the opponent. These movements are repeated in sets of three along with the turning of the head. This kata is known as Hangetsu in the Shotokan style. Below are demonstrations of Seishan kata by Hironori Otsuka sensei and an unknown sensei. Chinto 鎮闘 Chinto means “fighter to the east”. Chinto is a dynamic kata with diverse techniques. This kata teaches many grappling and throwing techniques while emphasizing balance and stability. This is because it involves unusual strikes that vary in height usually on one foot. Chinto is best suited for uneven terrain and is performed while facing the east. This kata is known as Gangkaku in Shotokan style. Below are demonstrations of Chinto kata by Hironori Otsuka sensei and an unknown sensei. 4. Advanced Wado Ryu katas Passai 披塞 Passai, also known as Bassai in Shotokan style, means “to penetrate a fortress”. Passai is a popular kata and is practiced in many karate styles. Below are demonstrations of Passai by Jiro Otsuka sense and Taizo Nagata from Wado Tokyo Karate Club. Wanshu 晩愁 Wanshu means “flying swallow”. This kata involves a number of throwing techniques, quick changes of direction, and rising motions mimicking the movements of a swallow. This kata is known as Empi in the Shotokan style. Below are demonstrations of Wanshu by Jiro Otsuka Sensei, Takuya Furuhashi kata champion and an unknown sensei. Rohai 老梅 Rohai means “vision of a white heron”. The kata is characterized by flowing arm movements that resemble a heron’s wings. This kata is known as Meikyo in Shotokan style. Below are demonstrations of Rohai by Hironori Otsuka Sensei and an unknown instructor. Niseishi ニーセイシ Niseishi means “24 steps”. This along with the Pinan katas originated from Okinawa. It involves a lot of grasping, countering and close-range striking. Its motions shift from slow to very fast movements. This gives the karateka the ability to control his muscles and body to adapt to relaxed and tense situations seamlessly. This kata is known as Nijushiho in the Shotokan style. Below are demonstrations of Niseishi kata by Hironori Otsuka Sensei, Tatsuo Suzuki Sensei and an unknown sensei. Jitte 十手 Jitte means “10 hands” which implies that the mastery of this kata allows the karateka to fight against 10 opponents. Below are demonstrations of Jitte by Hironori Otsuka Sensei and an unknown sensei. Jion 慈恩 Jion means “love and goodness”. This is a long and very physically demanding kata that can help karateka develop a strong body. It contains techniques from Pinan series and Naihanchi kata and includes striking, throwing, and locking moves and also methods of trapping the opponent’s limbs. Below are demonstrations of Jion by Jiro Otsuka sensei and an unknown instructor. Suparinpei 壱百零八拳 This kata was among the 16 katas of the Wado Ryu style but was eventually dropped because it is thought to not follow the general Wado Ryu principles. Some schools and instructors may teach this kata even when not regarded as part of the Wado Ryu syllabus. Suparinpei means “108 hands”. This kata is the only one taken from Goju Ryu style. It is a long and very advanced kata which includes techniques from many other katas. Below are demonstrations of this kata by a senior instructor Wado Ryu version and Morio Higaonna sensei Goju Ryu version. If you find this post helpful, please consider sharing this post and our site with those who might be interested. We would appreciate that very much. Please also check out our library of other karate articles which is updated regularly. References Katas of Wado Ryu Wado Ryu – Wikipedia CSL Martial Arts – Kata Bassai kata Wado International Karate-do Federation
KataKarate-Do terdiri dari tiga kata, yaitu Kara = berarti BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG KARATE-DO - Unsur-unsur Yang Diperlukan Dalam Karate-Do Nama Panggilan Guru Karate Sesuai Dengan Tingkatannya - Blog Karate Collection Mengenal Karate Lebih Dekat | PDF 41+ Gerakan Dasar Karate Lengkap +Contoh, Gambar & Penjelasannya
Você sabia que há dois formatos de competição diferentes no karatê? Para entender melhor como cada um deles funciona, o melhor caminho é conhecendo as regras do karatê. Aqui, vamos explicar como funcionam as duas modalidades kumite e kata. Venha com a gente e acabe com suas dúvidas! Há duas modalidades principais de karatê, chamadas kata e kumite. Para a compreensão das regras do karatê, é preciso entender com elas são divididas. Confira! Kata Nesta modalidade, não há contato físico. Cinco juízes atribuem pontos ao carateca de acordo com o seu desempenho, com base na execução correta e na velocidade dos movimentos. Há também as apresentações em trios, em que deve ser observada a sincronia entre os membros da equipe. A competição nesta modalidade lembra o que acontece na ginástica artística. Kumite Kumite é a modalidade que coloca dois caratecas em combate. As lutas duram de dois a cinco minutos. Os pontos são atribuídos aos golpes desferidos variando, inclusive, o valor da pontuação dependendo da área do corpo do adversário que foi atingida. Regras do Karatê na modalidade Kumite Karatê Kumite é aquele em que efetivamente ocorre uma luta O kumite é a modalidade do karatê que coloca dois atletas em combate. Veja, a seguir, quais são as regras aplicadas nas lutas! Objetivo do karatê O objetivo é somar mais pontos que o adversário. A luta só é encerrada antes do fim do tempo regulamentar caso um atleta abra oito pontos de vantagem. Tatame do karatê Os combates do kumitê acontecem em um tatame quadrangular, em que cada lado tem 8 metros de largura. Duração da luta no karatê A luta do karatê tem um round com duração de 3 minutos nos combates masculinos. Já as lutas femininas e juvenis têm um round de 2 minutos. Como funcionam as lutas no karatê Inicialmente, os atletas devem fazer a saudação entre eles, além de saudar o árbitro. A luta é iniciada pelo comando do árbitro, quando ele fala “hajime”. A marcação de pontos deve ser feita com golpes limpos, potentes e de qualidade técnica. Assim como no judô, as pontuações são divididas entre yuko, waza-ari e ippon Yuko 1 ponto. Corresponde a um soco na área do abdômen, do peito, do rosto ou costas. Waza-ari 2 pontos. Equivale a um chute nas áreas das costas, do abdômen ou do peito, ou chute nas laterais do tronco. Ippon 3 pontos. Ao contrário do judô, não encerra a luta. Corresponde a um chute na cabeça ou nas laterais do pescoço ou uma queda seguida de um ataque tecnicamente correto. É importante ressaltar que a pontuação pelo soco no rosto é dada pela técnica, e não pela força. Não é permitido machucar o adversário. Caso um atleta abra oito pontos de vantagem, a luta será encerrada antes de o tempo ser esgotado. Depois de uma técnica ser aplicada, o árbitro central deve paralisar a luta e o cronômetro. Logo em seguida, deve observar a reação dos quatro juízes posicionados nos cantos do tatame, com bandeiras vermelhas e azuis. Se dois ou mais juízes concordarem, será assinalada a pontuação para o carateca. Se um competidor pontua com mais de uma técnica consecutiva antes de o árbitro paralisar a luta, será considerada a técnica válida de maior valor, independentemente da sequência das técnicas. Por exemplo, se um chute é dado após um golpe de punho, será pontuado o chute, já que este vale mais. Penalidades e punições no karatê De acordo com as regras de lutas do karatê, é proibido Técnicas que façam contato excessivo, tendo em vista a área pontuável atacada, e técnicas que façam contato com a garganta; Ataques aos braços ou pernas, virilhas, articulações ou peito do pé; Ataques à face com técnicas de mão aberta; Técnicas de projeção perigosas ou proibidas; Sair da área de competição quando a saída não for causada pelo oponente; Colocar-se em perigo por comportamento indulgente, no qual se expõe a ser lesionado pelo oponente, ou falha nas medidas adequadas para auto-proteção; Evitar o combate, como forma de impedir que o oponente tenha a oportunidade de pontuar; Não tentar entrar em combate – passividade. Não pode ser dado nos últimos 15 segundos da luta; Clinchar, agarrar, empurrar ou ficar peito a peito sem tentar uma técnica válida ou queda; Agarrar o oponente com ambas as mãos por qualquer razão que não seja uma queda, agarrando a perna do oponente durante um chute; Agarrar o braço ou karate-gi com uma mão sem imediatamente tentar pontuar com uma técnica válida ou queda; Executar técnicas, que, por sua natureza, não possam ser controladas quanto à segurança do oponente; bem como realizar ataques perigosos e descontrolados; Simular ataques com a cabeça, joelhos ou cotovelos; Falar ou provocar o oponente, não obedecer às ordens do árbitro, e ainda usar de comportamento descortês com os oficiais ou incorrer em outras faltas de etiqueta. Há três níveis de advertências chukoku, keikoku e hansoku chui, que servem para que o competidor saiba que violou as regras da competição, mas sem a imposição imediata de uma penalidade. Há dois tipos de penalidades hansoku e shikkaku. Ambos causam ao competidor que violar as regras a desclassificação do combate hansoku do combate e de todo o torneio shikkaku. Vá além das Artes Marciais! Confira também Liga Nacional de Handebol Masculino campeões e regulamento Circuito Mundial de Vôlei de Praia história e todos campeões Calendário da Fórmula 1 em 2020 as datas de todos os GPs José Roberto Guimarães biografia, títulos e história no vôlei Regras da natação saiba o que é obrigatório em cada estilo Regras do Karatê na modalidade Kata Competições de Kata podem ser disputadas por equipes com três atletas A competição de Kata pode ser tanto individual quanto por equipes, formadas por três atletas. Não há competições mistas. Ou seja, cada equipe é exclusivamente masculina ou feminina. Como funciona o Kata Ao avaliar o desempenho de um competidor ou equipe, os juízes avaliarão tanto a performance técnica quanto a performance atlética. Nas apresentações, os karatecas precisam mostrar técnica, velocidade nos movimentos e controle dos golpes. Em competições por equipes, a sincronia entre os competidores também é avaliada. Sistema de pontuação Na pontuação do kata, são eliminadas as duas notas mais altas e as duas mais baixas, respectivamente para desempenho técnico e desempenho atlético, e, em seguida, é calculada a pontuação total. Há peso de 70% para o desempenho técnico e 30% para o desempenho atlético. O desempenho técnico e o desempenho atlético recebem pontuações separadas usando a mesma escala de 5 a 10. A nota 5 representa a pontuação mais baixa possível para um Kata permitido, enquanto 10 representa um desempenho perfeito. A performance é avaliada desde a saudação, no início do Kata, até a saudação final. Há perda de pontos caso um atleta Perca o equilíbrio; Realize um movimento de forma incorreta; Faça um movimento não sincronizado; Deixe a faixa frouxa; Provoque perda de tempo, como com uma saudação uma pausa muito prolongada antes de iniciar a apresentação. Desclassificação no Kata Um competidor ou uma equipe podem ser desclassificados por qualquer uma das razões a seguir Realizar um Kata errado ou anunciar um Kata errado; Fazer uma pausa muito perceptível ou parar a performance; Não saudar no início ou no final da performance do Kata; Interferir na função dos juízes tal como o juiz ter que se mover por questão de segurança, ou fazer contato físico com um juiz; Deixar a faixa cair durante a performance; Exceder o limite do tempo total de cinco minutos; Afrouxamento da faixa ao ponto de ficar solta do quadril; Não seguir as instruções do juiz chefe ou outra má conduta. Na Olimpíada de Tóquio em 2021, hás as duas modalidades no karatê, tanto o kumite quanto o kata. As regras observadas aqui valerão para a disputa de medalhas nos Jogos Olímpicos. Agora que você sabe tudo sobre as regras do karatê, fique por dentro de outras artes marciais Regras do Muay Thai tudo o que você precisa aprender Regras do MMA o que é permitido e o que é proibido no UFC Saiba todas as regras do boxe profissional e do boxe olímpico *Última atualização em 23 de janeiro de 2020 Gustavo Andrade é jornalista, com MBAs em Comunicação e Marketing Digital e Gestão de Negócios. Foi repórter do UOL Esporte e do Superesportes, portal dos Diários Associados. Cobriu a Copa das Confederações de 2013, a Copa do Mundo de 2014 e os Jogos Olímpicos de 2016, no Rio de Janeiro. Fanático por esportes, acredita que informação é fundamental até para um bom debate de boteco!
1 HEIAN SHODAN. Heian berarti "Pikiran Penuh Kedamaian". Kata ini adalah kata pertama dari lima Kata tingkat dasar, yang diciptakan oleh Yasutsune Itosu (salah satu guru Gichin Funakoshi). Meskipun tidak diketahui bagaimana Kata Heian ini diciptakan, tetapi banyak yang berpendapat bahwa Heian merupakan bagian dari Kata yang lebih tinggi
Skip to content Gangaku Jitte Kanku Sho Bassai Sho Tekki Nidan Bienvenue sur le site du Karaté Club Nieppois ! En poursuivant votre navigation, vous acceptez l'utilisation de cookies. Accepter
Yangberbeda dengan sabuk sebelumnya adalah pada sabuk kuning ini, seorang karateka diperbolehkan untuk mengikuti turnamen dasar. 3. Sabuk Orange Selanjutnya, ketika seorang karateka telah berhasil menguasai materi atau jurus yang telah diberikan pada tingkatan sebelumnya, maka karateka tersebut dapat naik tingkat menjadi sabuk orange.
Você sabe o que significa “karatê”? É o mesmo que “mãos vazias” — “kara” corresponde a vazio, enquanto “tê” significa mão. O nome dado à arte marcial japonesa não é à toa. Sua história está diretamente relacionada à impossibilidade de usar outros recursos que não o próprio corpo durante um combate. Fique com a gente para conhecer mais detalhes da história do karatê, entender como essa arte marcial surgiu e de que forma ela é praticada. A história do karatê começou no século 18, na ilha de Okinawa, no Japão. Naquela região, o uso de armas havia sido proibido. Para responder a possíveis saques e assaltos, as pessoas passaram a buscar técnicas de autodefesa em que usavam somente o próprio corpo. A impossibilidade de usar armas foi o principal motivo para que essa arte marcial recebesse o nome de karatê, que significa “mãos vazias”. Ao longo da história do karatê, diferentes mestres desenvolveram suas próprias técnicas de autodefesa. Assim, há inúmeros estilos da arte japonesa. Entre os principais estilos de karatê, estão Shotokan, Goju-Ryu, Shito-Ryu e Wado-Ryu. Ainda que haja diferentes técnicas, o karatê busca, essencialmente, a disciplina do corpo e da mente, com o aperfeiçoamento do caráter dos seus praticantes. No início do século 20, o karatê passou a ser uma arte marcial mais difundida. Por volta de 1920, houve o incentivo para que ela fosse lecionada em universidades japonesas, o que ajudou na sua popularização. O karatê chegou ao Brasil, efetivamente, em 1956, quando o sensei Mitsuke Harada Shotokan instalou o primeiro dojô em São Paulo. Desde então, a arte marcial se desenvolveu rapidamente no país. Atualmente, há mais de 250 mil praticantes de karatê registrados no Brasil. Desenvolvimento do karatê como esporte Tradicionalmente, o karatê não é uma arte marcial de combate. Seu desenvolvimento foi baseado no aprimoramento de técnicas de autodefesa. No entanto, no fim do século 20, passou a ser mais difundido o seu caráter competitivo. Há duas modalidades principais de karatê, chamadas kata e kumite. Elas são divididas da seguinte forma Kata nesta modalidade, não há contato físico. Cinco juízes atribuem pontos ao carateca de acordo com o seu desempenho, com base na execução correta e na velocidade dos movimentos. Há também as apresentações em trios, em que deve ser observada a sincronia entre os membros da equipe. A competição nesta modalidade lembra o que acontece na ginástica artística. Kumitê essa modalidade coloca dois caratecas em combate. As lutas duram de dois a cinco minutos. Os pontos são atribuídos aos golpes desferidos variando, inclusive, o valor da pontuação dependendo da área do corpo do adversário que foi atingida. Os combates de kumitê levaram à criação de regras para que os golpes de karatê não causem ferimentos graves entre seus praticantes. A criação de regras e o desenvolvimento do karatê como esporte levaram à sua inclusão no programa dos Jogos Olímpicos. Saiba mais detalhes logo abaixo! Entrada do karatê nas Olimpíadas Karatê fará sua estreia nas Olimpíadas nos Jogos de Tóquio, em 2020 Em 1999, o Comitê Olímpico Internacional COI reconheceu a Federação Internacional de Karatê como entidade responsável por gerir o esporte em todo o mundo. Esse foi um importante passo para o que karatê pudesse, enfim, ser disputado nos Jogos Olímpicos. A estreia do karatê no programa olímpico acontece em 2020, na Olimpíada de Tóquio. O Japão indicou a intenção de incluir o esporte nos jogos, que foi aceita pelo COI. Em Tóquio, a disputa do karatê será dividida entre kumitê luta tradicional e kata, em que os atletas simulam um combate sem contato físico. No kumitê, as lutas das mulheres têm duração de dois minutos, enquanto a dos homens, três minutos. A modalidade terá 6 categorias nos Jogos de Tóquio, sendo três masculinas até 67 kg, até 75 kg e acima de 75kg e outras três femininas até 55 kg, até 61 kg e acima de 61 kg. Já no kata, os atletas se apresentam individualmente para os juízes, fazendo as performances para receber notas. Haverá apenas duas categorias na Olimpíada de Tóquio, uma masculina e outra feminina. Como há dois bronzes por divisão de peso, o karatê dos Jogos Olímpicos de Tóquio distribui um total de 32 medalhas. Karatê fora dos Jogos Olímpicos de Paris 2024 Por enquanto, a participação deve ser a única participação do karatê nas Olimpíadas. Nos Jogos de Paris, em 2024, a arte marcial não deverá estar no programa olímpico. No início de 2019, o Comitê Local dos Jogos de Paris não incluiu o karatê entre os quatro esportes adicionais skate, surf e escalada esportiva foram mantidos. Assim, a “arte das mãos vazias” deve esperar mais tempo para sua segunda participação nas Olimpíadas. Regras do Karatê Como já dissemos por aqui, na disputa do karatê como prática esportiva, há duas modalidades kata e kumitê. Agora, fique por dentro de quais são as regras! Regras do Karatê na modalidade Kumitê Karatê Kumitê é aquele em que efetivamente ocorre uma luta O kumitê é a modalidade do karatê que coloca dois atletas em combate. Objetivo do karatê O objetivo é somar mais pontos que o adversário. A luta só é encerrada antes do fim do tempo regulamentar caso um atleta abra oito pontos de vantagem. Tatame do karatê Os combates do kumitê acontecem em um tatame quadrangular, em que cada lado tem 8 metros de largura. Duração da luta no karatê A luta do karatê tem um round com duração de 3 minutos nos combates masculinos. Já as lutas femininas e juvenis têm um round de 2 minutos. Como funcionam as lutas no karatê Inicialmente, os atletas devem fazer a saudação entre eles, além de saudar o árbitro. A luta é iniciada pelo comando do árbitro, quando ele fala “hajime”. A marcação de pontos deve ser feita com golpes limpos, potentes e de qualidade técnica. Assim como no judô, as pontuações são divididas entre yuko, waza-ari e ippon Yuko 1 ponto. Corresponde a um soco na área do abdômen, do peito, do rosto ou costas. Waza-ari 2 pontos. Equivale a um chute nas áreas das costas, do abdômen ou do peito, ou chute nas laterais do tronco. Ippon 3 pontos. Ao contrário do judô, não encerra a luta. Corresponde a um chute na cabeça ou nas laterais do pescoço ou uma queda seguida de um ataque tecnicamente correto. É importante ressaltar que a pontuação pelo soco no rosto é dada pela técnica, e não pela força. Não é permitido machucar o adversário. Caso um atleta abra oito pontos de vantagem, a luta será encerrada antes de o tempo ser esgotado. Depois de uma técnica ser aplicada, o árbitro central deve paralisar a luta e o cronômetro. Logo em seguida, deve observar a reação dos quatro juízes posicionados nos cantos do tatame, com bandeiras vermelhas e azuis. Se dois ou mais juízes concordarem, será assinalada a pontuação para o carateca. Se um competidor pontua com mais de uma técnica consecutiva antes de o árbitro paralisar a luta, será considerada a técnica válida de maior valor, independentemente da sequência das técnicas. Por exemplo, se um chute é dado após um golpe de punho, será pontuado o chute, já que este vale mais. Penalidades e punições no karatê De acordo com as regras de lutas do karatê, é proibido Técnicas que façam contato excessivo, tendo em vista a área pontuável atacada, e técnicas que façam contato com a garganta; Ataques aos braços ou pernas, virilhas, articulações ou peito do pé; Ataques à face com técnicas de mão aberta; Técnicas de projeção perigosas ou proibidas; Sair da área de competição quando a saída não for causada pelo oponente; Colocar-se em perigo por comportamento indulgente, no qual se expõe a ser lesionado pelo oponente, ou falha nas medidas adequadas para auto-proteção; Evitar o combate, como forma de impedir que o oponente tenha a oportunidade de pontuar; Não tentar entrar em combate – passividade. Não pode ser dado nos últimos 15 segundos da luta; Clinchar, agarrar, empurrar ou ficar peito a peito sem tentar uma técnica válida ou queda; Agarrar o oponente com ambas as mãos por qualquer razão que não seja uma queda, agarrando a perna do oponente durante um chute; Agarrar o braço ou karate-gi com uma mão sem imediatamente tentar pontuar com uma técnica válida ou queda; Executar técnicas, que, por sua natureza, não possam ser controladas quanto à segurança do oponente; bem como realizar ataques perigosos e descontrolados; Simular ataques com a cabeça, joelhos ou cotovelos; Falar ou provocar o oponente, não obedecer às ordens do árbitro, e ainda usar de comportamento descortês com os oficiais ou incorrer em outras faltas de etiqueta. Há três níveis de advertências chukoku, keikoku e hansoku chui, que servem para que o competidor saiba que violou as regras da competição, mas sem a imposição imediata de uma penalidade. Há dois tipos de penalidades hansoku e shikkaku. Ambos causam ao competidor que violar as regras a desclassificação do combate hansoku do combate e de todo o torneio shikkaku. Regras do Karatê na modalidade Kata Competições de Kata podem ser disputadas por equipes com três atletas A competição de Kata pode ser tanto individual quanto por equipes, formadas por três atletas. Não há competições mistas. Ou seja, cada equipe é exclusivamente masculina ou feminina. Como funciona o Kata Ao avaliar o desempenho de um competidor ou equipe, os juízes avaliarão tanto a performance técnica quanto a performance atlética. Nas apresentações, os karatecas precisam mostrar técnica, velocidade nos movimentos e controle dos golpes. Em competições por equipes, a sincronia entre os competidores também é avaliada. Sistema de pontuação Na pontuação do kata, são eliminadas as duas notas mais altas e as duas mais baixas, respectivamente para desempenho técnico e desempenho atlético, e, em seguida, é calculada a pontuação total. Há peso de 70% para o desempenho técnico e 30% para o desempenho atlético. O desempenho técnico e o desempenho atlético recebem pontuações separadas usando a mesma escala de 5 a 10. A nota 5 representa a pontuação mais baixa possível para um Kata permitido, enquanto 10 representa um desempenho perfeito. A performance é avaliada desde a saudação, no início do Kata, até a saudação final. Há perda de pontos caso um atleta Perca o equilíbrio; Realize um movimento de forma incorreta; Faça um movimento não sincronizado; Deixe a faixa frouxa; Provoque perda de tempo, como com uma saudação uma pausa muito prolongada antes de iniciar a apresentação. Desclassificação no Kata Um competidor ou uma equipe podem ser desclassificados por qualquer uma das razões a seguir Realizar um Kata errado ou anunciar um Kata errado; Fazer uma pausa muito perceptível ou parar a performance; Não saudar no início ou no final da performance do Kata; Interferir na função dos juízes tal como o juiz ter que se mover por questão de segurança, ou fazer contato físico com um juiz; Deixar a faixa cair durante a performance; Exceder o limite do tempo total de cinco minutos; Afrouxamento da faixa ao ponto de ficar solta do quadril; Não seguir as instruções do juiz chefe ou outra má conduta. Técnicas e golpes do Karatê As técnicas do karatê são baseadas em ataque ou defesa usando diferentes partes do corpo pés, punhos, cotovelos, joelhos. Confira abaixo os golpes do karatê e seus significados! Ataque com as mãos te-waza Seiken Tiudan Zuki Soco no Estômago Seiken Jôdan Zuki Soco no Rosto Seiken Guedan Zuki Soco Baixo Seiken Ago Uti Soco no Queixo Seiken Mawashi Uti Soco Contorno Uraken Shômen Uti Soco invertido Frontal Uraken Shita Uti Soco invertido no Estômago Hiji Uti Cotovelada no Rosto Hiji Uti – Oroshi Cotovelada para Frente Hiji Otoshi – Uti Cotovelada de Cima para Baixo Shuto Sakotsu – Uti Cotovelada na Clavícula Shuto Yoku Uti Cotovelada na Frente Shuto Uti – Uti Gancho no Pescoço Shotei Uti – Komi Ataque Palma da Mão Defesa com as mãos uke – waza Jodan Uke Defesa Superior para Soco Tiudan Soto Uke Defesa de Fora para Dentro Tiudan Uti Uke Defesa de Dentro para Fora Guedan Barai Defesa Inferior Tiudan Uti Uke Guedan Barai Defesa Dupla cima e baixo Ataque com os Pés Ashi – Waza Mae Keague Chute Elevado Perna Dura Uti Mawashi Chute de Dentro para Fora Soto Mawashi Chute de Fora para Dentro Kin Gueri Chute Baixo Ponto Vital Hiza Gueri Joelhada Frontal Mae Gueri Chute Frontal Yoko Gueri Chute Lateral Kansetsu Gueri Chute Lateral Baixo Tiudan Mawashi Gueri Chute Contorno Parte Mediana Jodan Mawashi Gueri Chute Contorno Parte Superior Ushiro Gueri Chute para Trás Tobi Mae Gueri Chute Frontal Voador Tobi Yoko – Gueri Chute Voador Tobi Mawashi Gueri Chute Contorno Voador Tobi Hiza Gueri Chute Joelhada Voadora Tobi Soto Mawashi Chute de Fora para Dentro Voador Tobi Uti Mawashi Chute de Dentro para Fora Voador Ushiro Mawashi Chute Giratório para Trás Kaiten – Soto Mawashi Chute Giratório de Fora para Dentro Kaiten Uti Mawashi Chute Giratório para Fora Equipamentos do Karatê O “kimono” de Karatê, o Karategi, deve ser branco e sem listras Para as lutas de karatê, cada atleta deve usar o kimono, que recebe o nome de karate-gi. Ele deve ser branco sem listras, faixas ou bordados pessoais. Além dele, são obrigatórios alguns equipamentos de proteção. De acordo com as regras do karatê, cada karateca tem de usar Luvas aprovadas pela Federação Internacional de Karatê um competidor usando vermelho e o outro usando azul; Protetor bucal; Protetor corporal; Protetor de seios para atletas do sexo feminino; Protetor de canela; Protetor de pé aprovado. No karatê, o protetor genital não é obrigatório. Além disso, o uso de ataduras, bandagens ou suportes devido a lesões devem ser aprovados pelo árbitro, após o médico oficial ser ouvido. Faixas do karatê Faixa Branca Shiro Obi – Sem graduação Mu Kyu Faixa Amarela Kiiro Obi – 6º Kyu Rokku Kyu Faixa Vermelha Aka Obi – 5º Kyu Go Kyu Faixa Laranja Daidaiiro obi – 4º Kyu Yon Kyu Faixa Verde Midori Obi – 3º Kyu Sankyu Faixa Roxa ou Violeta Murasaki Obi – 2º Kyu Nikyu Faixa Marrom Chairo Obi – 1º Kyu Ichi Kyu Faixa Preta Kuro Obi – 1º Dan Sho Dan As faixas no karatê sinalizam diferentes níveis de desenvolvimento de um atleta na arte marcial. Os iniciantes utilizam a cor branca, que indica ingenuidade. Já a faixa para o nível mais avançada é a preta, cor que corresponde à união de todas as outras. Para chegar até a faixa preta, um karateca precisa de muito treinamento e dedicação às técnicas da “arte das mãos vazias”. Você pode até não ter a técnica suficiente para almejar ser faixa preta, mas agora já sabe tudo sobre karatê. Aproveite para conhecer mais detalhes de outras artes marciais Conheça todos os golpes de boxe e saiba como executá-los Os 33 melhores lutadores do UFC em todos os tempos Regras do Muay Thai tudo o que você precisa aprender Tudo sobre MMA e UFC história, regras e grandes lutadores Equipamentos de boxe quais são indispensáveis para começar *Última atualização em 19 de abril de 2023 Formado em licenciatura de Literatura Inglesa e realizando pós-graduação em Jornalismo. Trabalho com esportes em geral, além dos americanos, redação e SEO há alguns anos. Coberturas em Taça Brasil FA, Superliga Masculina/Feminina, NBB e Carioca de Powerlifting GPC Brasil.
Garispergerakan (dalam KATA) 12 Enoy Semangat persiapan: 13 Fudokan Pondasi rumah kandang kuda: 14 Gasshuku Latihan bersama (= penyeragaman teknik) 15 Gi Seragam: 16 TINGKATAN DALAM KARATE Nmr Kata Arti Kata 1 KYU Tingkatan Dibawah Sabuk Hitam 2 DAN Tingkatan Sabuk Hitam Dari DAN 1 Sam Arti lambang FORKI. Bentuk : Segi Lima, dengan
>> Kata Heian 1. HEIAN SHODAN Heian berarti “Pikiran Penuh Kedamaian”. Kata ini adalah kata pertama dari lima Kata tingkat dasar, yang diciptakan oleh Yasutsune Itosu salah satu guru Gichin Funakoshi. Meskipun tidak diketahui bagaimana Kata Heian ini diciptakan, tetapi banyak yang berpendapat bahwa Heian merupakan bagian dari Kata yang lebih tinggi tingkatannya yaitu Kata Kanku-Dai. Itosu menciptakan Kata Heian untuk memperkenalkan Karate kedalam kurikulum sekolah untuk menghilangkan kesan tehnik yang berbahaya yang terdapat pada kata lanjutan. Heian Kata merupakan Kata Shorin, yang memperlihatkan kekuatan dan fleksibelitas gerakan. Hal Penting Sikap kedepan dan Pukulan gerak maju. Memiliki 21 gerakan dengan waktu aplikasi 40 detik. 2. HEIAN NIDAN Heian Nidan berarti seri Heian yang kedua. Aslinya Kata ini merupakan Kata yang pertama, tetapi Gichin Funakoshi merubahnya, karena Kata ini lebih sulit untuk dipelajari maupun mengajarinya. Kata ini berhubungan dengan Kata Bassai-Dai. Hal Penting Sikap balik kebelakang,tendangan menyamping,membalikan posisi pinggang/pinggul dan kombinasi tehnik. Memiliki 26 gerakan dengan waktu aplikasi 40 detik. 3. HEIAN SANDAN Heian Sandan berarti Heian yang ketiga dari seri Kata Heian. Kata ini berhubungan dengan Kata Jitte. Hal Penting Sikap kesamping dan tangkisan atas atas bahu/kepala. Memilki 20 gerakan dengan waktu aplikasi 40 detik. 4. HEIAN YONDAN Heian Yondan berarti Heian keempat dari seri Kata Heian. Kata ini berhubungan dengan Kata Kanku-Dai. Hal Penting Pengembangan/kontraksi, tangkisan dan tehnik penyelesaian. Memiliki 27 gerakan dengan waktu aplikasi 50 detik. 5. HEIAN GODAN Heian Godan berarti Kata Heian kelima dari Seri Kata Heian. Kata ini berhubungan dengan Kata Gankaku. Hal Penting Fleksibilitas dan Keseimbangan. Memiliki 23 gerakan dengan waktu aplikasi 50 detik. >>Kata Tekki 6. TEKKI SHODAN Tekki berarti kuda besi atau posisi berkuda. Tekki Shodan adalah Kata Tekki pertama dalam seri Kata Tekki. Kata Tekki adalah Kata Shorei, menggambarkan kekuatan, tehnik yang penuh tenaga. Kata Tekki diciptakan dan direvisi oleh Yasutsune Itosu. Gichin Funakoshi menghabiskan waktu tiga tahun untuk belajar dan menguasai masing-masing Kata Tekki ini pada waktu itu, setiap murid menghabiskan beberapa tahun untuk mempelajari Kata. Tekki Shodan mempunyai nama asli Naihanchi dan diperkenalkan oleh Yasutsune Itosu, Tekki Nidan dan Sandan diciptakan oleh Yasutsune Itosu. Belum ada penjelasan yang memadai kenapa Tekki memiliki perlintasan gerakan satu garis, meskipun kadang terpikir dilakukan dengan baju besi dan/atau diatas punggung kuda hal ini tidak bisa diaplikasikan secara teknis. Makna dari Kata ini dapat juga pertahanan dengan latar belakang dinding/tembok atau diatas perahu. Hal Penting Posisi badan rendah yang kuat, getaran pinggul, dan sikap kesamping. Memiliki 29 gerakan dengan waktu aplikasi 50 detik. 7. TEKKI NIDAN Tekki Nidan berarti Kata kedua dari seri Kata Tekki. Tekki Nidan dan Tekki Sandan dipelajari untuk pertama kali pada level sabuk Coklat, tetapi tidak dipelajari secara intensif hingga tingkat sabuk Hitam. Hal Penting Posisi badan rendah yang kuat, getaran pinggul dan sikap kesamping. Memiliki 24 gerakan , dengan waktu aplikasi 50 detik. 8. TEKKI SANDAN Tekki Sandan berarti Kata Tekki yang ketiga dari seri Kata Tekki. Hal Penting Posisi badan rendah yang kuat, getaran pinggul dan sikap kesamping. Memiliki 36 gerakan dengan waktu aplikasi 50 detik. >>Kata Lanjutan 9. BASSAI-DAI Bassai-Dai berarti menghancurkan pertahanan musuh dengan kecerdikan dan menemukan kelemahan lawan kebanyakan mengartikan “Gempuran Yang Sangat Kuat”. Kata ini dipelajari pada tingkat Kyu 3 hingga tingkat Shodan Dan I. Aslinya disebut Passai, Kata ini pertama kali diperlihatkan di Tomari dan Shuri. Bassai-Dai adalah Kata Shorin. Hal Penting Rotasi Pinggul, kekuatan penuh, semangat yang kuat dan luapan tenaga, ketidak-untungan harus menjadi keuntungan. Memiliki 42 gerakan, dengan waktu aplikasi 60 detik. 10. BASSAI-SHO Bassai-Sho berarti lebih rendah dari Bassai-Dai. Kata Shorin ini diciptakan oleh Yasutsune Itosu. Kata ini lembut, tetapi penuh tenaga walaupun tidak seperti Bassai-Dai. Hal Penting Tangkisan yang sangat kuat dan serangan balik yang sangat tajam. Memiliki 27 gerakan. 11. KANKU-DAI Kanku-Dai berarti melihat dunia atau langit dari gerakan pertama. Kata Dai menunjukkan bahwa Kata ini merupakan Kata Kanku terhebat. Kanku-Dai bernama asli Kushanku, nama seorang ahli bela diri Cina yang datang ke Okinawa pada abad ke-18. Kata ini merupakan Kata favorit dari Gichin Funakoshi dan Kata ini yang beliau pilih untuk di demonstrasikan diluar Okinawa. Gichin Funakoshi yakin bahwa Kanku-Dai memiliki semua element dasar dari Karate Shotokan. Kata ini juga merupakan favorit Sensei Okazaki yang mendemonstrasikan kata ini di buku The Best Karate. Kata ini juga menjadi bahan ujian sebagai Kata kedua dalam Ujian Nidan Dan II. Hal Penting Tehnik yang cepat dan lamban, penuh tenaga dan lembut, pemekaran dan penciutan, dan lompatan dan membungkuk. Kata ini digunakan jika benar-benar terkepung oleh musuh. Keadaan/situasi juga merupakan hal penting, karena panjangnya Kata. Memiliki 65 gerakan dengan waktu aplikasi 90 detik. 12. KANKU-SHO Kanku-Sho berarti Kata terendah didalam Kata Kanku. Kata Shorin ini merupakan perpaduan antara Heian Yondan dan Kanku-Dai. Hal Penting Penggunaan tenaga dengan benar, kecepatan dan pemekaran/penciutan dari otot. Memiliki 47 gerakan. 13. JITTE Jitte kadang dibaca Jutte berarti tangan sepuluh atau keajaiban sepuluh. Kata Shorei ini berasal dari Tomari. Kata ini mungkin diperagakan dengan tongkat di tangan. Nama Kata ini tidak mengalami perubahan hanya Jitte dan Gion yang tidak mengalami perubahan. Hal Penting Rotasi pinggul, dan tangkisan dengan tongkat. Memiliki 24 gerakan dengan waktu aplikasi 60 detik. 14. HANGETSU Hangetsu berarti Bulan Separuh/Setengah Bulan berarti juga nama sikap utama dalam Kata. Kata ini adalah asli Cina dan nama aslinya adalah Seisan atau Seishan. Kata ini diperagakan pertama kali di Tomari. Kata ini adalah Kata Shorei. Hal Penting Pemekaran/penciutan, putaran lengan dan pergerakan kaki serta pernapasan. Memiliki 41 gerakan dengan waktu aplikasi 60 detik. 15. EMPI Empi kadang disebut Enpi berarti Burung Wallet Terbang. Kata Shorin ini dipelajari teutama di Tomari hingga Restorasi Meiji, disebarkan ke Shuri dan Naha. Kata ini sebelumnya dikenal dengan nama Wansu atau Wanshu Setelah seorang ahli beladiri Cina datang ke Okinawa . Nama Kata ini diganti oleh Gichin Funakoshi. Yasutsune Itosu membuat perbaikan yang sangat berarti dari gerakan Kata yang asli. Hal Penting Tinggi rendah posisi badan, gerakan yang cepat kecepatan. Memiliki 37 gerakan dengan waktu aplikasi 60 detik. 16. GANKAKU Gankanku berarti “Burung Bangau Diatas Karang” nama ini diambil dari salah satu posisi dalam Kata ini – ada posisi dimana seperti burung bangau dengan satu kaki, sebagai serangan dalam mempertahankan diri. Ini merupakan Kata yang sudah sangat tua, aslinya bernama Chinto, kemudian namanya diubah oleh Gichin Funakoshi. Kata ini disempurnakan oleh Yasutsune Itosu. Gankaku merupakan Kata Shorin walaupun kadang dikatakan sebagai Kata Shorei. Hal Penting Keseimbangan dan tendangan kesamping. Memiliki 42 gerakan dengan waktu aplikasi 60 detik. 17. GION Arti dari Gion Kadang dibaca Jion belum ditemukan. Ini merupakan Kata Shorei yang diberi nama setelah rahib Cina datang ke Okinawa. Gion juga merupakan nama pura di Jepang dan Cina. Dan Gion dikenal sebagai nama rahib Budha Suci. Nama Kata ini tidak mengalami perubahan. Gion dipelajari di Tomari. Versi lain dari Kata Gion ini juga dipelajari aliran Karate Wado-Ryu. Didalam mengambil nama dari rahib Budha Suci, Gion berkonotasi ketenangan, penuh kebanggaan, dan penuh kekuatan dalam mempelajarinya. Kata ini didemonstrasikan oleh Sensei Tanaka dalam buku The Best Karate. Hal Penting Ketenangan, gerakan penuh tenaga, dengan semangat bertarung yang hebat. Memiliki 47 gerakan dengan waktu aplikasi 60 detik. 18. CHINTE Chinte berarti “Tangan Ajaib”. Kata ini merupakan Kata Shorin yang terdiri dari beberapa tehnik Cina yang tidak ditemukan dalam Karate Shotokan. Gichin Finakoshi mengganti namanya menjadi Shoin, tetapi kemudian kembali lagi kenama yang dahulu. Sangat sulit untuk menguasai pengunaan tenaga yang benar pada Kata ini. Hal penting Memiliki 33 gerakan. 19. UNSU Unsu berarti “Tangan Bagaikan Awan”. Kata ini merupakan Kata Shorin tanpa diketahui asalnya. Tangan dengan arti tehnik tangan menyapu lawan seperti awan terbelah pisau dilangit. Masatoshi Nakayama mengingatkan bahwa Kata Unsu terlihat bagaikan “Burung gagak yang menakutkan mencoba menari “, jika Kata Heian, Kanku-Dai, Empi dan Gion sebelumnya telah dikuasai. Hal Penting Lompatan Tinggi dan rendah, tenik menendang, berpura-pura dan menggunakan beberapa bagian tubuh sebagai senjata. Memiliki 48 gerakan. 20. SOCHIN Sochin berarti perasaan/keadaan tenang ditengah orang dan nama ini diambil dari posisi utama didalam Kata ini. Kata Sochin merupakan Kata Shorei, dimodifikasi oleh Yoshitaka Funakoshi anak dari Gichin Funakoshi. Hal Penting Lamban, gerakan penuh tenaga dan sikap sochin juga disebut sikap fudo-dachi . Memilki 40 gerakan. 21. NIJUSHIHO Nijushiho berarti 24 dua puluh empat langkah sekarang memiliki 30 gerakan, tetapi aslinya adalah 24 gerakan kaki. Makna dari Kata ini adalah sebuah gambaran alami aliran air atau ombak kadang gerakannya lamban dengan segala keagungan, kadang kuat dan cepat. Kata ini merupakan Kata Shorin meskipun ada yang mengklaim sebagai Kata Shorei. Kata ini adalah Kata favorit instruktur Frank Woon-A-Tai. Pada tahun1934 Guru Gichin Funakoshi memerintahkan Masatoshi Nakayama untuk mempelajari Kata ini dari Guru Shito-Ryu, Kenwa Mabuni. Kata ini secara bertahap disesuaikan dengan tehnik Shotokan. Hal Penting Penggabungan total dari bermacam kekuatan dan kecepatan Masatoshi Nakayama mengingatkan bahwa kata ini dapat menyerupai sebuah “Tarian” tanpa kepandaian yang sempurna untuk melakukannya. 22. GOJUSHIHO-DAI Gojushiho-Dai berarti 54 lima puluh empat langkah sekarang 62 gerakan. Kata Shorin ini terinspirasi dari seekor burung yang menyerang musuh dengan ketajaman paruhnya. Nama lamanya adalah Useshi. Kata ini asli dari Cina dan dipelajari di Cina hingga abad ke-20. Masatoshi Nakayama juga mempelajari Kata Gojushiho ketika dia belajar Nijushiho dengan Mabuni. Hal Penting Dengan segala kelembutan dan tehnik aliran. 23. GOJUSHIHO-SHO Gojushiho-Sho berarti kata terendah di Kata Gojushiho. Kata ini merupakan Kata Shorin yang terinpirasi dari seekor burung yang menyerang musuh dengan ketajaman paruh, sayap dan cakarnya. Kemampuan tehnik tingkat tinggi sangat dibutuhkan untuk memainkan atau mengerti Kata ini. Hal Penting Satu hal penting dalam Kata ini adalah tehnik tangan pedang. Memiliki 65 gerakan yang mudah dikacaukan dengan gerakan Gojushiho-Dai. 24. MEIKYO Meikyo berarti cermin membersihkan cermin kembali mengasah tehnik Karate dengan latihan yang berulang untuk mendapatkan sebuah pengertian yang jernih tentang tehnik dan karakter Karate. Kata Shorei ini memiliki pengusaan tehnik dalam Kata Heian dengan bentuk Kata yang lebih lunak dan tenang. Nama asli Kata ini adalah Rohai. Kata ini merupakan Kata favorit Sensei Masatoshi Nakayama. Menurut cerita asli, Kata ini diambil dari sebuah tarian untuk meminta Tuhan memunculkan Dewa Matahari Amaterasu dari goa dimana dia bersembunyi. Hal Penting Memiliki 32 gerakan. 25. WANKAN Wankan berarti “Mahkota Raja”. Kata Shorin ini tidak dijelaskan dalam buku The Best Karate. Wankan adalah Kata terpendek dari semua Kata aliran shotokan. Kata ini aslinya dipelajari di Tomari, terdiri dari gerakan lembut dan ringan dari apa yang sekarang kita lihat dalam kata aliran Shotokan. 26. JI’IN Ji’in diciptakan sebagai sebuah penghormatan terhadap kematian dan ketenangan/ penuh kekuatan dari Gion. Nama aslinya tidak diketahui dan namanya mungkin diambil dari sumber yang sama dengan Gion. Pembahasan tentang ini belum selesai dalam buku The Best Karate.
G7pAOhm. 78hpoyrzz1.pages.dev/30378hpoyrzz1.pages.dev/32678hpoyrzz1.pages.dev/22078hpoyrzz1.pages.dev/22478hpoyrzz1.pages.dev/2878hpoyrzz1.pages.dev/18778hpoyrzz1.pages.dev/18078hpoyrzz1.pages.dev/31278hpoyrzz1.pages.dev/113
kata 3 dalam karate